KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Tujuan klasifikasi makhluk hidup ialah untuk mempermudah dalam mengenal, mempelajari, dan mengetahui hubungan antar makhluk hidup.Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.
Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan klasifikasi makhluk hidup yang berkelanjutan. Perkembangan tersebut diantaranya.- Klasifikasi dua kingdom
- Klasifikasi tiga kingdom
- Klasifikasi empat kingdom
- Klasifikasi lima kingdom
- Klasifikasi enam kingdom
1. Sistem Klasifikasi Pra-Linnaeus
Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan
melihat kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup (morfologi).
Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok seperti
konsep Aristoteles yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu
tumbuhan dan hewan. Hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh yang sama
dikelompokkan menjadi satu kelompok tersendiri. Selain itu hewan juga
dikelompokkan berdasarkan kegunaannya masing-masing. Pengelompokan hewan
didasarkan pada ciri-ciri lalu ditentukan macamnya dan diberikan nama
sesuai dengan isyarat yang dimiliki. Proses-proses ini dilakukan tanpa
kesadaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada masa
pra-Linnaeus juga belum ada publikasi tentang klasifikasi hewan.
2. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan
Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini
masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa
makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom
ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua
kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu
tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau
pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.
3. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Ketika makhluk hidup bersel satu
ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kerajaan: yang dapat
bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam
divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang
dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak,
Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena dasar inilah, Ernst
Haeckel pada tahun 1866 menyarankan adanya kerajaan ketiga, yaitu
Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri
klasifikasi yang jelas. Kerajaan ketiga in baru populer belakangan ini
(kadang dengan sebutan Protoctista). Protista adalah organisme yang
memiliki sifat-sifat tumbuhan dan hewan sekaligus.
Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak
dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah
organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga
pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah
organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana
dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau
plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan
anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya.
4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista
- Kingdom Monera·Kingdom Fungi (Dunia Jamur)
Ada dua tokoh yang mengklasifikasikan
makhluk hidup menjadi sistem 4 kingdom yaitu Copeland dan Whittaker.
Hanya saja dasar yang digunakan oleh keduanya berbedasehingga dihasilkan
klasifikasi makhluk hidup yang berbeda pula. Copeland membagi menjadi
empat Kingdom yaitu Monera, Protoctista, Metaphyta dan Metazoa. Monera adalah organisme yang belum memiliki membran inti dan membran organel sel atau bersifat prokariotik.
Berbeda dengan Protista/Protoctista yang
bersifat Eukariotik. Metaphyta adalah tumbuhan yang mengalami masa
perkembangan embrio, begitu juga Metazoa adalah kelompok hewan yang
mengalami masa perkembangan embrio dalam siklus hidupnya. Sedangkan
Whittakers membagi hewan menjadi beberapa kingdom: Animalia, Plantae, Fungi dan Protista.
Fungi dijadikan kingdom tersendiri
karena fungi memiliki perbedaan dari tumbuhan. Fungi bukan organisme
autotrof layaknya tumbuhan melainkan organisme yang heterotrof yaitu
tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Jamur tidak mencernakan
makanan seperti yang binatang lakukan, atau pun membuat makanan mereka
sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan
enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya
(absorbsi)ke dalam sel.
5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker
tahun 1969 dengan mencirikan masing-masing kingdom sebagai berikut :- Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
- Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
- Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
- Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
- Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Kelebihan sistem ini adalah jamur
digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan
makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka
sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan
enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke
dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa
kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan
kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumny.
Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi ini, yaitu belum mampu
mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok
kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan
baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan
lainnya.
6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista
- Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
- Kingdom Eubacteria
- Kingdom Archaebacteria
Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem Klasifikasi, dapat kita golengkan menjai Tiga Golongan, yakni Sistem Alami, Buatan dan Filogenik, Berikut ini penjelasannya satu persatu sejara lengkap.a. Klasifikasi Sistem Alami
Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
b. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
- Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
- Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
- Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Komentar
Posting Komentar